Informasi

Launching Ekspor Perdana Pelabuhan Kuala Langsa.

Launching Ekspor Perdana Pelabuhan Kuala Langsa.

Kadis Perhubungan Aceh Launching Ekspor Perdana di Pelabuhan Kuala Langsa


LANGSA - Pj. Gubernur Aceh diwakili Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Aceh T.Faisal ST, MT, yang didampingi Pj.Walikota Langsa Ir.Said Mahdum Majid melakukan launching perdana, dalam rangka peresmian ekpor perdana produk pertanian, perkebunan dan melalui pelabuhan Kuala Langsa di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Selass (07/03/23).

Dalam sambutannya, Ir.Said Mahdum mengatakan, setelah cukup lama berproses akhirnya ekspor produk pertanian, perkebunan, dan perikanan dari pelabuhan Kuala Langsa dapat terlaksana kembali.

"Kegiatan ekspor yang di launching hari ini kita harapkan berbeda dengan kegiatan ekspor yang sebelumnya dilakukan oleh para eksportir/importir. Jika ekspor/impor sebelumnya sifatnya personal, tidak rutin atau tidak terjadwal, maka pada momen ini, kegiatan ekspor yang rutin/terjadwal dan bisa dimanfaatkan bersama-sama oleh para pelaku ekspor dan impor," ungkap Said.

Dikatakan, pelayaran ini akan menggunakan 2 unit kapal kayu, yaitu KM Nagata 75 GT milik saudara Muslim dari Banda Aceh dan KM Bowou Farungo 108 GT milik saudara Anto dari Tanjung Balai Asahan.

Kedua kapal tersebut termasuk dalam jenis general cargo yang bisa membawa muatan barang campuran, dalam istilah yang populer di kalangan pelaku ekspor impor disebut kapal sayur.

Dalam pelayaran kali ini KM Nagata akan membawa muatan ikan dengan tujuan Port Klang Malaysia. Sedangkan KM Bowou Farungo akan membawa hasil pertanian dengan tujuan Lumut Port dan Hutan Melintang Malaysia.

Kegiatan ekspor ke Malaysia dan Thailand ini merupakan perwujudan nota kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang ditandatangani dalam pertemuan tingkat Menteri di Langkawi pada tanggal 20 Juli 1993.

Dalam nota kerjasama tersebut, Aceh termasuk sebagai salah satu wilayah prioritas kerjasama IMT GT. Dengan demikian kegiatan ekspor impor ini sudah sepantasnya untuk didukung penuh oleh Pemerintah Pusat agar kesepakatan kerjasama tersebut terealisir dan memberi manfaat kesejahteraan bagi masyarakat di ketiga Negara.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Aceh Safuadi mengatakan, sebuah daerah bisa dikatakan maju bila ada kegiatan produksi yang dilakukan menghasilkan sesuatu yang dikirimkan ke daerah lainnya.

"Jika untuk mencapai kemajuan di suatu daerah bisa dilakukan dengan kegiatan ekspor. Ada tiga syarat ekspor, kuantiti, kualiti dan perselebriti, kalau kuantitas sudah ada maka hak yang selanjutnya adalah kualitas dan selanjutnya adalah keberlanjutan," ujar Safuadi.

Pada kesempatan itu, penasehat dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Prof Rohmin Dahuri menyampaikan, Ivent hari ini untuk membangkitkan semangat investasi, semangat ekpor supaya pertumbuhan ekonomi kita diatas 10 persen.

"Akan tercipta lapangan pekerjaan, akan tercipta kreatifitas. Pelabuhan Kuala Langsa ini jangan dijadikan tambat kapal saja, tapi jadikanlah kawasan industri terpadu," papar Dahuri.

Terakhir, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Aceh T Faisal yang membacakan amanat dari Pj.Gubernur Aceh mengucapkan selamat kepada semua pihak khususnya Pemerintah Kota Langsa atas terlaksananya ekspor perdana komoditas perikanan, pertanian dan perkebunan.

Peresmian ekspor perdana komoditas unggulan daerah
kita ini merupakan suatu capaian yang tentunya harus
kita syukuri, karena InsyaAllah akan berdampak pada
perputaran roda perekonomian daerah baik di daerah daerah yang menghasilkan komoditas ekspor tersebut
maupun daerah-daerah penyangga lainnya. Secara
keseluruhan tentunya akan berpengaruh pada pencapaian peningkatan ekonomi masyarakat di Provinsi Aceh.

"Ekspor perdana di Pelabuhan Kuala Langsa tentunya merupakan suatu pencapaian yang harus kita syukuri akan berdampak pada roda perekonomian bagi daerah pengekspor dan daerah lainnya," ujar T.Faisal.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin menekankan
agar seluruh stakeholders yang terlibat, baik pengusaha maupun
pemerintah daerah supaya benar-benar serius dan berkomitmen
untuk mempersiapkan diri dalam rangka menjaga
keberlangsungan kegiatan ekspor ini nantinya.

Kolaborasi
dan kerjasama yang baik antar mitra yaitu pemerintah,
pelaku bisnis, pengusaha atau petani komoditas unggulan
serta pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci
terjaminnya kesinambungan kegiatan ekspor melalui
Pelabuhan Kuala Langsa ini.

Selanjutnya, Pj Walikota Langsa dan rombongan menuju dermaga guna meninjau kapal yang akan berlayar dengan muatan barang untuk ekspor.


Hadir pada launching perdana ekpor di Pelabuhan Kuala Langsa diantaranya, Pj Bupati Aceh Tamiang, Murah Budiman, Kakanwil DJBC Aceh beserta jajarannya, Kepala Karantina Pertanian Aceh beserta jajarannya, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Aceh beserta jajarannya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh;
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Forkompinda dan Forkompinda Plus Kota Langsa, Wakil Ketua, Sekretaris beserta Para Anggota DPRK Langsa, Plt. Sekda Kota Langsa beserta para Asisten, Staf Ahli, dan Kabag di lingkungan Setdakot Langsa, Para pimpinan OPD dan BUMD Kota Langsa.

KSOP, PSDKP, dan manajer Pelindo Kuala Langsa, Para pimpinan BUMN dan lembaga vertikal yang ada di Kota Langsa, Para Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas se Kota Langsa, Geuchik dan perangkat gampong Kuala Langsa, Pimpinan KADIN, HIPMI, dan HIPMI PT, Pimpinan PT. BRIPONA JAYA, PT. GT. INDONESIA,

Selanjutnya mantan Walikota Langsa Bapak Usman Abdullah, SE dan wakil Walikota Dr. Marzuki Hamid, MM. Para pemilik kapal, keagenan kapal, PPJK, para pelaku ekspor impor dan TKBM Kuala Langsa dan unsur lainnya yang terlibat di kegiatan ekspor perdana ini.(*)

TAGS

Share

0 Komentar

Tinggalkan Komentar